Home / Bisnis

Selasa, 29 Juli 2025 - 08:30 WIB

Dari Laut Simeulue untuk Negeri, UMKM Garam Targetkan 9,8 Ton

Bidik24.com – Simeulue, Aceh — Di balik gemuruh ombak Samudra Hindia, geliat ekonomi rakyat kecil terus berdenyut. Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, perlahan tapi pasti mulai menunjukkan kontribusi nyata dalam sektor produksi garam. Hingga akhir Juli 2025, total produksi garam dari UMKM setempat telah mencapai 4,9 ton.

“Sejak awal tahun hingga bulan ini, garam yang berhasil kami hasilkan mencapai 4,9 ton,” ujar Zulfikar, pengusaha lokal yang selama beberapa tahun terakhir konsisten mengembangkan usaha garam tradisional di wilayah pesisir Simeulue.

Zulfikar menargetkan total produksi tahun 2025 bisa menembus angka 9,8 ton atau 9.800 kilogram. Namun, ia mengakui keterbatasan modal menjadi tantangan utama dalam perluasan kapasitas produksi. “Kami terus berupaya meningkatkan produksi seiring adanya pembangunan sarana pendukung. Tapi, karena keterbatasan dana, pengembangan dilakukan bertahap sesuai kemampuan,” jelasnya.

Baca Juga  Harga Emas Antam Anjlok! Kebijakan Pajak Baru Bikin Investor Galau

Semangat Zulfikar dan para pelaku UMKM lainnya mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Intan Purnama Sari, Kepala Bidang Pengolahan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Simeulue, menyatakan bahwa pihaknya terus mendorong optimalisasi potensi kelautan Simeulue, termasuk dalam sektor garam.

“Letak geografis Simeulue yang dikelilingi laut adalah modal besar untuk pengembangan usaha garam rakyat. Kami yakin, sektor ini bisa menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat pesisir,” ungkap Intan.

Tak hanya di Simeulue, Pemerintah Provinsi Aceh juga tengah menyusun strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan garam lokal. Menurut Kepala DKP Aceh, Aliman, pihaknya telah menetapkan tiga kabupaten sebagai sentra produksi garam di Aceh, yaitu Aceh Singkil, Aceh Jaya, dan Simeulue.

“Ketiga wilayah ini memiliki potensi besar dalam produksi garam. Harapannya, dengan adanya pengembangan ini, kebutuhan garam Aceh bisa dipenuhi dari dalam daerah sendiri,” jelas Aliman.

Baca Juga  "Tukar Sampah Jadi Internet Gratis! Aceh Tamiang Tawarkan Solusi Cerdas untuk Masalah Lingkungan"

Ia mengungkapkan, kebutuhan garam di Aceh mencapai 46 ribu ton per tahun, dengan rincian 10 ribu ton untuk konsumsi rumah tangga dan 36 ribu ton untuk industri. Namun sayangnya, hingga kini pasokan untuk industri masih didatangkan dari luar karena produksi lokal belum mampu menjangkau skala industri.

“Selama ini produksi garam di Aceh masih sebatas kebutuhan rumah tangga, dengan pola usaha rumahan dan volume yang belum stabil. Kita berharap ke depan produksi bisa lebih terstruktur dan berkelanjutan,” tambah Aliman.

Dengan semangat pelaku UMKM, dukungan pemerintah daerah, dan potensi geografis yang melimpah, harapan menjadikan Simeulue sebagai salah satu lumbung garam Aceh tampaknya bukan sekadar mimpi.

Sub. aceh.antaranews.com

Share :

Baca Juga

Bisnis

Tak Hanya Soal Angka, DJP Aceh Tunjukkan Kepedulian Lewat Donor Darah

Berita

Pj Gubernur Aceh Tinjau Pembibitan Sapi Unggul, Dorong Swasembada Daging

Bisnis

Prabowo Akan Kumpulkan Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 untuk Retret Nasional

Bisnis

Trump Pertimbangkan Darurat Ekonomi untuk Naikkan Tarif Impor

Berita

Kejagung Siap Usut Vonis Ringan Harvey Moeis, Masyarakat Diharapkan Lapor Jika Ada Kejanggalan!

Bisnis

Nvidia Siap Menguasai Dunia Robotik, AI Jadi Katalisator Kejayaan Baru!

Bisnis

Mulai 1 Januari 2025, Harga BBM Nonsubsidi Naik Tajam! Ini Daftar Lengkap Kenaikan Harga Pertamax dan Jenis BBM Lainnya

Bisnis

PPN 12% untuk Barang Mewah Resmi Berlaku: Hunian Elite hingga Yacht Kena Imbas, Tapi Bahan Pokok Tetap Bebas Pajak!