Bidk24.com – Jakarta. Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, memberikan tanggapan atas pergantian posisi Menteri Keuangan dari Sri Mulyani Indrawati kepada Purbaya Yudhi Sadewa. Menurut Jokowi, sosok yang dipilih Presiden Prabowo Subianto itu merupakan figur yang tepat untuk mengemban tugas strategis mengelola keuangan negara.
Dalam keterangannya di Solo pada Jumat (12/9), Jokowi menyebut dirinya cukup mengenal dekat Purbaya. Ia menilai pengalaman panjang mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tersebut membuatnya pantas menempati kursi Menkeu.
“Bagus. Saya kenal baik dengan Pak Purbaya, sangat bagus,” ungkap Jokowi.
Lebih jauh, Jokowi menilai penunjukan Purbaya membawa sinyal positif bagi dunia usaha. Ia mengacu pada pergerakan sejumlah indikator ekonomi pasca pelantikan, mulai dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kembali rebound hingga nilai tukar rupiah yang menguat. Menurutnya, kondisi ini mencerminkan penerimaan pasar terhadap Menkeu baru sekaligus menandakan pulihnya kepercayaan investor terhadap perekonomian nasional.
“Kita lihat IHSG kembali naik, rupiah juga menguat. Artinya pasar bisa menerima itu,” jelasnya. “Kalau pasar menerima, berarti investor dan aliran dana akan kembali masuk ke negara kita.”
Purbaya sendiri resmi dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Keuangan pada Senin (8/9), menggantikan Sri Mulyani yang telah lama identik dengan jabatan tersebut.
Lulusan Ilmu Ekonomi Purdue University, Indiana, Amerika Serikat ini bukan sosok asing di lingkaran pemerintahan. Kariernya terentang dari posisi Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (2015–2016), hingga Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (2018–2020) ketika kementerian tersebut dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan. Selain itu, kiprahnya sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS menambah rekam jejak panjang dalam pengelolaan sektor ekonomi dan keuangan.
Dengan penunjukan ini, Purbaya diharapkan mampu membawa perspektif baru dalam pengelolaan fiskal Indonesia. Meski disebut memiliki “mazhab berbeda” dengan pendahulunya, Sri Mulyani, publik menaruh harapan besar agar Menkeu baru mampu menjaga stabilitas perekonomian sekaligus mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif di era pemerintahan Presiden Prabowo.
Sub. cnnindonesia.com